Praktikum pemeriksaan Salmonella pada makanan dan minuman



A.     DASAR  TEORI
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat/batang  yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah sumber infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.
Salmonella terdiri dari sekitar 2500 serotip yang semuanya diketahiu bersifat patogen baik pada manusia atau hewan. Bakteri ini bukan indocator sanitasi, melainkan bakteri indicator keamanan pangan. Artinta karena semua serotip Salmonella yang diketahui di dunia ini bersifat patogen maka adanya bakteri ini dalam air atau makanan dianggap membahayakan kesehatan. Oleh karena itu berbagai standar air minum maupun makanan siap santap menisyaratkan tidak ada Salmonella dalam 100 ml air minum atau 25 gram sampel makanan
Salmonella typhi enterica (disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko munculnya.

B.     Tujuan
Tujuan yang kami inginkan dalam proses praktikum, untuk mengetahui apakah sampel makanan dan minuman yang diperiksa terkontaminasi dengan Salmonella
C.     Alat dan Bahan
-Alat
1)      Neraca analitik
2)      Sendok
3)      Gelas ukur
4)      Erlenmeyer
5)      Rak tabung
6)      Pipit ukur
7)      Balp
8)      Ose
9)      Spritus
10)  Petridish
11)  Pengaduk
-Bahan
1)      Sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa
2)      Aquades
3)      Media endo agar
4)      Media gula-gula
5)      Alkohol

D.     Prosedur pemeriksaan(Tahap Penimbangan Sampel makanan dan minuman)
                                I.            Penimbangan sampel makanan (Gado-gado)
·         Siapkan alat dan bahan
·         Bersihkan tempat pemeriksaan dan tangan dengan menggunakanalcoholAmbil plastic lalu masukkan sampel gado-gado
·         Timbang sampel makanan (Gado-gado) sebanyak 5 gram di neraca analitik lalu haluskan dengan cara menekan menggunakan jari
·         Tambahkn air pepton 45 ml lalu masukkan ke dalam plastic.

                             II.            Penimbangan sampel minuman (Es Kelapa)
1)      Kelapa
·         Siapkan alat dan bahanAmbil plastic lalu masukkan sampel kelapa
·         Timbang sampel kelapasebanyak 5 gram di neraca analitik lalu haluskan dengan cara menekan menggunakan jari
·         Tambahkn air pepton 45 ml lalu masukkan ke dalam plastic

2)      Air Kelapa
·         Siapkan Alat dan Bahan
·         Ambil plastic lalu masukkan sampel air kelapa sebanyak 45 ml dengan menggunakan gelas ukur 
·         Kemudian masukkan ke dalam plastic.

                           III.            Tahap Pemeriksaan
·         Hari Pertama
a.       Siapkan alat dan bahan
b.      Panaskan ose di spritus sampai merah lalu celupkan di sampel makanan gado-gado, kemudian zig-zag di media endo Agar
c.       Panaskan ose di spritus sampai merah lalu celupkan di sampel minuman es kelapa, kemudian zig-zag di media endo Agar
d.      Inkubasikan pada suhu 350C selama 1 X 24 Jam

·         Hari Kedua
a.       Jika postif berwarna pink, ada koloni keccil dan berwarna putihAmbil 1-2 mata ose, lalu pindahkan ke media TSIA
b.      Inkubasikan selama 1 X 24 jam dengan suhu 370CHari Ketiga
c.       Jika Positif lereng berwarna merah, dasar kuning dan pada tusuk tidak hitamAmbil 1-2 mata ose lalu lanjutkan pada media gula-gula
d.      Eramkan selama 18-24 jam dengan suhu 350C


E.      Hasil dan Analisa Hasil
Ø  Hasil
Hari Pertama
(+) Terkontaminasi dengan Salmonella
Hari Kedua
(+) Terkontaminasi dengan Salmonella
Hari Ketiga
(+) Terkontaminasi dengan Enterobacter aerogenes

Ø  Analisa Hasil
Dari hasil pemeriksaan hari pertama,kedua,dan ketiga,diperoleh hasil positif dari hari pertama hingga hari ketiga, pemeriksaan di hari pertama dengan media endo agar dan di hari kedua dengan TSIA ditemukan positif terkontaminasi,dan pada hari terakhir ditemukan positif Terkontaminasi dengan Enterobacter aerogenes pada sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa muda. Enterobacter aerogenes adalah Gram  negatif E. aerogenes umumnya ditemukan pada manusia  disaluran pencernaan dan umumnya tidak menyebabkan penyakit pada orang sehat,dari sini dapat dianalisa bahwa pengolahan makanan(Gado-gado)serta minuman (es kelapa) terdapat salmonella akibat  terkontaminasi dari segi kebersihan diri pejual/pengolah makanan tersebut,hal tersebut diakibatkan pada saat setelah terkontaminasi setelah BAB(buang air besar)dan BAK(buang air kecil) sipengelolah lalu memegang olahan makanan tersebut tanpa membilas ataupun memakai  sarung tangan untuk mengolah makanan tersebut,sehingga bahan makanan tersebut langsung terkontaminasi dengan bakteri tersebut,selain dari kebersihan diri hal lain penyebabnya yaitu dari air cucian peralatan,serta tempat pembuangan sampah  yang tidak dihiraukan,serta penyimpanan makanan yang tidak diperhatikan dapat menyebabkan makanan/minuman terkontaminsi dengan bakteri Enterobacter aerogenes pada pemeriksaan salmonella.adapun pencegahan yang dapat dilakukan seperti Pengendalian sanitasi air, makanan dan minuman, pembuangan sampah serta pengendalian lalat (kebersihan lingkungan), Isolasi penderita, pengobatan carrier dan disinfeksi ekskreta, Penanganan, penyimpanan, dan persiapan makanan juga dapat membantu mencegah infeksi Enterobacter aerogenes.

Ø  Kesimpulan
Dari hasil dan analisa hasil positif terkontaminasi dengan Enterobacter aerogenes  pada sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa muda. Menurut BPOM RI NO. 00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan dan minuman, batas maksimum jenis cemaran APM Enterobacter aerogenes  1x101 koloni/g



Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan praktikum pemeriksaan usap alat makan

PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN-A

Praktikum pemeriksaan Ecoli pada makanan dan minuman